-->

MENDAHULUKAN SHOLAT & MENGUTAMAKAN PEKERJAAN

author

GP Ansor Ujungpangkah

Share Post


Ini suatu pengalaman, pengalaman yang sangat mengagetkan bagi nurani saya, saya dipaksa untuk mendengarkan sekali lagi suara hati saya, merasakan sekali lagi kemurnian niat saya, dan itu semua membuka tabir kepalsuan dalam diri saya, tabir sirri yang hanya dapat diungkap dengan kejujuran nurani.

Saya seorang petani, suatu saat ketika padi sudah
mulai mengeluarkan bulir bulirnya kita akan menjaganya sepanjang hari, dari pagi sampai sore. Nah ketika sore hari berkumandanglah suara adzan, dalam hati saya memutuskan untuk pulang sholat asar dulu, lalu balik kesawah lagi. Setelah selesai sholat, benar adanya saya balik lagi kesawah menjaga padi agar tidak dimakan burung. Namun dengan dibarengi semilir angin terbesit dalam fikiran saya, dengan saya menjalankan sholat asar diawal waktu tadi, apakah itu bentuk saya mengutamakan sholat atau justru saya mengutamakan pekerjaan saya?, nah pertanyaan itu ternyata menuntut kejujuran hati saya ketika itu juga. Saya mencoba menenangkan fikiran dan hati saya, menanyakan sekali lagi pada diri saya, sebenarnya dari kejadian itu apa yang saya utamakan, sholat saya atau pekerjaan saya.

Lama saya merenung sambil mendengarkan hati nurani saya berbicara. Ternyata tidak semua Sholat yang dilakukan diawal waktu itu bentuk pengutamaan sholat, bisa jadi terbesit ungkapan “ saya tak sholat dulu biar tenang kerjanya”, nah dari kalimat itu sudah jelas adanya kalau kita lebih mengutamakan pekerjaanya bukan sholatnya, sholat dilakukan diawal waktu biar tidak ngerepoti, biar tenang tidak mengganggu fikiran ketika bekerja. Berbeda dengan melaksanakan sholat karna memang sudah masuk waktunya sholat dan menjalankan perintahNya. Terakhir muda-mudahan kita ditakdirkan termasuk orang-orang yang mau dan mampu mendengarkan hati nurani kita dengan sejujur-jujurnya. Amiin (mhd)